Aplikasi Teori Orem (Self Care) dalam Keperawatan
Menurut
Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang
mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu
individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan
kesejahteraan. Teori ini dikenal dengan teori self care (perawatan diri).
Orang
dewasa dapat merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan
orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas self care
mereka. Orem mengklasifikasikan dalam 3 kebutuhan, yaitu:
1. Universal self care requisites
(kebutuhan perawatan diri universal): kebutuhan yang umumnya dibutuhkan
oleh manusia selama siklus kehidupannya seperti kebutuhan fisiologis
dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi,
aktivitas, istirahat, sosial, dan pencegahan bahaya. Hal tersebut
dibutuhkan manusia untuk perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaian
terhadap lingkungan, dan lainnya yang berguna bagi kelangsungan
hidupnya.
2. Development self care requisites
(kebutuhan perawatan diri pengembangan): kebutuhan yang berhubungan
dengan pertumbuhan manusia dan proses perkembangannya, kondisi,
peristiwa yang terjadi selama variasi tahap dalam siklus kehidupan
(misal, bayi prematur dan kehamilan) dan kejadian yang dapat berpengaruh
buruk terhadap perkembangan. Hal ini berguna untuk meningkatkan proses
perkembangan sepanjang siklus hidup.
3. Health deviation self care requisites (kebutuhan
perawatan diri penyimpangan kesehatan): kebutuhan yang berhubungan
dengan genetik atau keturunan,kerusakan struktur manusia, kerusakan atau
penyimpanngan cara, struktur norma, penyimpangan fungsi atau peran
dengan pengaruhnya, diagnosa medis dan penatalaksanaan terukur beserta
pengaruhnya, dan integritas yang dapat mengganggu kemampuan seseorang
untuk melakukan self care.
Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:
- Human being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki kebutuhan umum akan pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola kondisi kehidupan yang menyokong proses hidup, pembentukan dan pemeliharaan integritas structural, serta pemeliharaan dan peningkatan integritas fungsional.
- Perkembangan manusia: dari kehidupan di dalam rahim hingga pematangan ke dewasaan memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan di setiap periode dalam daur hidup.
- Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan dari struktur normal dan integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan pengaturan untuk mengontrol perluasan dan mengurangi dampaknya.
Asuhan
keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat
ketergantuangan atau kebutuhan klien dan kemampuan klien. Oleh karena
itu ada 3 tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri, yaitu:
- Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan klien yang tinggi (sistem pengganti keseluruhan).
- Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (sistem pengganti sebagian).
- Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (sistem dukungan/pendidikan).
APLIKASI TEORI OREM
Klien dewasa dengan Diabetes Melitus menurut teori self-care
Orem dipandang sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk merawat
dirinya sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan
mencapai kesejahteraan.
Klien
dewasa dengan Diabetes Mellitus dapat mencapai sejahtera / kesehatan
yang optimal dengan mengetahui perawatan yang tepat sesuai dengan
kondisi dirinya sendiri. Oleh karena itu, perawat menurut teori self-care
berperan sebagai pendukung/pendidik bagi klien dewasa dengan Diabetes
Mellitus terkontrol untuk tetap mempertahankan kemampuan optimalnya
dalam mencapai sejahtera.
Kondisi klien yang dapat mempengaruhi self-care
dapat berasal dari faktor internal dan eksternal, factor internal
meliputi usia, tinggi badan, berat badan, budaya/suku, status
perkawinan, agama, pendidikan, dan pekerjaan. Adapun factor luar
meliputi dukungan keluarga dan budaya masyarakat dimana klien tinggal.
Klien
dengan kondisi tersebut membutuhkan perawatan diri yang bersifat
kontinum atau berkelanjutan. Adanya perawatan diri yang baik akan
mencapai kondisi yang sejahtera, klien membutuhkan 3 kebutuhan selfcare
berdasarkan teori Orem yaitu:
1. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal),
kebutuhan yang umumnya dibutuhkan oleh klien selama siklus hidupnya
dalam mempertahankan kondisi yang seimbang/homeostasis yang meliputi
kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, istirahat, dan interaksi
sosial serta menghadapi resiko yang mengancam kehidupan. Pada klien DM,
kebutuhan tersebut mengalami perubahan yang dapat diminimalkan dengan
melakukan selfcare antara lain melakukan latihan/olahraga, diet yang
sesuai, dan pemantauan kadar glukosa darah.
2. Development self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan), klien
dengan DM mengalami perubahan fungsi perkembangan yang berkaitan dengan
fungsi perannya. Perubahan fisik pada klien dengan DM antara lain,
menimbulkan peningkatan dalam berkemih, rasa haus, selera makan,
keletihan, kelemahan, luka pada kulit yang lama penyembuhannya, infeksi
vagina, atau pandangan yang kabur (jika kadar glukosanya tinggi).
3. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan kesehatan),
kebutuhan yang berkaitan dengan adanya penyimpangan kesehatan seperti
adanya sindrom hiperglikemik yang dapat menimbulkan kehilangan cairan
dan elektrolit (dehidrasi), hipotensi, perubahan sensori, kejang-kejang,
takikardi, dan hemiparesis. Pada klien dengan DM terjadi
ketidakseimbangan antara kebutuhan yang harus dipenuhi dengan kemampuan
yang dimiliki. Klien DM akan mengalami penurunan pola makan dan adanya
komplikasi yang dapat mengurangi keharmonisan pasangan (missal infeksi
vagina dan bagian tubuh lainnya).
Ketidakseimbangan baik secara fisik maupun mental yang dialami oleh klien dengan DM menurut Orem disebut dengan self-care deficit. Menurut
Orem peran perawat dalam hal ini yaitu mengkaji klien sejauh mana klien
mampu untuk merawat dirinya sendiri dan mengklasifikasikannya sesuai
dengan klasifikasi kemampuan klien yang telah kami sebutkan sebelumnya.
Setelah
mengkaji dan mendapatkan informasi yang lengkap barulah perawat mulai
bekerja untuk mengembalikan kemampuan self-care klien secara optimal
sesuai dengan kondisi aktual klien yang berhubungan dengan Diabetes
Mellitus yang diderita oleh klien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar